Sabtu, 30 Mei 2015

kala III Persalinan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu penyebab masih tingginya angka kematian ibu di indonesia sekitar 307 per 100.000 kelahiran hidup adalah perdarahan, baik itu pada masa nifas. Perdarahan postpartum merupakan penyebab sekitar 30 % dari keseluruhan kematian akibat perdarahan.
Sebenarnya perdarahan postpartum dapat diturunkan dengan penanganan yang optimal dari tenaga kesehatan. Akan tetapi, dalam menurunkan angka kejadian perdarahan postpartum akibat perdarahan perdarahan tidak hanya mengurangi resiko kematian ibu, tetapi juga menghindarkannya dari resiko kesakitan yang berhubungan dengan perdarahan postpartum seperti reaksi transfusi, tindakan operatif, dan infeksi. Jadi, yang menjadi titik utama adalah keterampilan dari petugas dalam menangani kejadian perdarahan postpartum.
Pemantauan dilakukan pada ibu pascapersalinan dan mempersiapkan diri akan adanya kejadian postpartum merupakan tindakan yang sangat penting. Meskipun beberapa faktor di indikasikan dapat meningkatkan resiko perdarahan persalinan, dua pertiga dari semua kasus perdarahan pasca persalinan terjadi pada ibu tanpa faktor resiko yang diketahui sebelumnya dan tidak mungkin memperkirakan ibu mana yang mengalami perdarahan pasca persalinan. Oleh karena alasan tersebut, ,maka manajemen aktif kala III merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu yang disebabkan perdarahan pasca persalinan. Hal itu membuat WHO merekomendasikan agar semua tenaga kesehatan yang menolong persalinan baik dokter maupun bidan dapat melaksanakan manajemen aktif kala III.
B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana pemantauan kala III pada ibu bersalin ?
b.      Bagaimana pendokumentasian kala III pada ibu bersalin ?

C.    Tujuan Penulisan
a.       Agar mahasiswa mengetahui pemantauan kala III ibu bersalin.
b.      Agar mahasiswa mengetahui pendokumentasian kala III ibu bersalin.


























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Fisiologi kala III Pada Persalinan
Kala III dimulai sejak bayi lahir sampai lahirnya plasenta/uri. Rata-rata lama kala III berkisar 15-30 menit, baik dari primipara maupun multipara. Tempat implantasi plasenta sering pada dinding depan dan belakang korpus uteri atau dinding lateral. Sangat jarang terdapat pada fundus uteri. Bila bterletak pada sekmen bawah rahim/SBR, keadaan ini disebut plasenta previa. (Samarah, 2010)
Kala III merupakan priode waktu dimana penyusutan volume rongga uterus setelah kelahiran bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlengketan plasenta. Oleh karena tempat perlengketan menjadi kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta menjadi berlipat, menebal, dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun kebagian bawah uter, atau kedalm vagina.( Rohani, 2011)
B.      KEBUTUHAN IBU BERSALIN PADA KALA III
Ibu pada  kala ini secara fisik mengalami suatu keadaan yang lelah setelah proses persalinan, terlebih lagi pada primipara dimana kala I persalinannya cukup memakan waktu yang lama. Ibu membutuhkan rasa nyaman dan tenang untuk istirahat. Selain itu, nutrisi dan cairan juga sangat penting untuk mengembalikan energi dan kondisi ibu setelah proses persalinan.
Secara psikologis ibu pada saat ini merasakan kebahagian dan perasaan senang karena bayinya telah lahir. Ibu membutuhkan kedekatan dengan bayinya dan perhatian dari orang yang ada didekatnya untuk membantu agar ia dapat memeluk ataupun mendekap bayinya. ( Rohani,2011)
Kebutuhan ibu pada kala III
1.      Dukungan mental dari bidan dan keluarga atau pendamping.
2.      Penghargaan terhadap proses kelahiran janin yang telah dilalui.
3.      Informasi yang jelas mengenai keadaan pasien sekarang dan tindakan apa yang dilakukan.
4.      Penjelasan mengenai apa yang harus ia lakukan untuk membantu mempercepat kelahiran plasenta, yaitu kapan saat meneran dan posisi apa yang mendukung untuk pelepasan dan kelahiran plasenta.
5.      Bebas dari rasa risih akibat bagian bawah yang basah oleh darah dan air ketuban.
6.      Hidrasi. ( Ari Sulistiyawati, 2010 )
Kebutuhan Ibu kala III
1.      Ketertarikan ibu pada bayi
Ibu mengamati bayinya, menanyakan apa jenis kelaminnya, jumlah jari jari dan mulai menyentuh bayi.
2.      Perhatian pada dirinya
Bidan perlu menjelaskan kondisi ibu, perlu penjahitan atau tidak, bimbingan tentang kelanjutan tindakan dan perawatan ibu.
3.      Tertarik plasenta
Bidan menjelaskan kondisi plasenta, lahir lengkap atau tidak. (sumarah, 2010)
Penatalaksanaan aktif kala III bagi semua ibu melahirkan yaitu : pemberian oksitosin, penegangan tali pusat, masase uterus setelah segera lahir agar tetap berkontraksi; pemeriksaan rutin, plasenta dan selaput ketubannya: pemeriksaan rutin pada vagina dan perineum untuk mengetahui adanya laserasi dan luka; pemberian hidrasi pada ibu, pencegahan infeksi, dan menjaga privasi. ( Ai yeyeh Rukiyah, 2009)
C.    Pendokumentasian kala III
Hal hal yang perlu di catat selama kala III sebagai berikut :
1.      Lama kala III
2.      Pemberian oksitosin berapa kali.
3.      Bagaimana pelaksanaan penegangan tali pusat terkendali /
4.      Perdarahan.
5.      Kontraksi uterus.
6.      Adakah laserasi jalan lahir.
7.      Vital sign ibu.
8.      Keadaan bayi baru lahir. ( sumarah, 2010 )
Pendokumentasian pada Kala III
Semua asuhan dan tindakan yang dilakukan haruslah didokumentasikan dengan baik dan benar. Pada pendokumentasian di kala III ini pencatatan dilakukan pada lembar belakang partograf ( catatan persalinan pada poin kala III ) dan pada catatan lain yang tersedia di instusi pelayanan.
Data untuk kala III terdiri atas lamanya kala III, pemberian oksitosin, peregangan tali pusat terkendali, rangsangan fundus, kelengkapan plasenta saat lahir, retensi plasenta yang lebih dari 30 menit, laserasi, atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah lain, penatalaksanaan dan hasilnya. Isi jawaban yang sesuai. Untuk no 25,26, dan 28 lingkari jawaban yang benar.

Informasi untuk kala III adalah sebagai berikut ( format partograf bagian belakang)
20. Lama kala III.....................................................................menit
21. Pemberian oksitosin 10 IU IM
      Ya, waktu..............................menit sesudah kelahiran
       Tidak, alasannya..................
22. pemberian ulang oksitosin (2x)
      Ya, alasan.......................
       Tidak
23. penanganan tali pusat terkendali?
      Ya,
       Tidak, alasan...................
24. masase fundus uteri?
       Ya,
       Tidak, alasan................................
25. plasenta lahir lengkap (intact) ya/tidak
                        Jika tidak lengkap, tindakan apa yang dilakukan:
a.       ...........................
b.      ...............................
   26. plasenta tidak lahir >30 menit: ya/tidak
                        Ya,  tindakan yang dilakukan
a.       ..................
b.      ...................
         27. Laserasi
                        Ya, dimana.....................................
                         Tidak
         28. Jika laserasi perineum derajat 1/2/3/4
                    Tindakan
                    Penjahitan dengan/tanpa anastesi
                    Tidak dijahit, alasan.................................
          29. Atonia uteri :
                    Ya, tindakan yang dilakukan :
                      a..............................................................
                      b..............................................................
                      c..............................................................
                    Tidak
         30. Jumlah perdarahan..........................................
         31. Masalah lain sebutkan.....................................
         32. Penatalaksanaan masalah tersebut...................
         33. Hasilnya..........................................................


                             





















Asuhan kebidanan internal kala III
Subjektif :
Ibu mengatakan perutnya terasa mulas dan merasa lelah.
Objektif    :
1.      Keadaan umum baik. Kesadaraan compos mentis
2.      Pemeriksaan abdomen : TFU 2jari di atas pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong.
3.      Pemeriksaan genetalia : vulva / vagina tidak ada kelainan, tali pusat memanjang di depan vulva, terdapat pengeluaran darah sekonyong-konyong.
4.      Pemeriksaan penunjang : HB 11,5 gram %
Assesment            :
Diagnosa : P1A0 Parturien Aterm Kala III
Dasar                     :
1.      Ibu mengatakan perutnya merasa mulas dan merasa lelah
2.      Keadaan umum baik. Kesadaran compos mentis
3.      Pemeriksaan abdomen : TFU 2jari di atas pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong.
4.      Pemeriksaan genetalia : vulva / vagina tidak ada kelainan, tali pusat memanjang di depan vulva, terdapat pengeluaran darah sekonyong-konyong.
5.      Pemeriksaan penunjang : HB 11,5 gram %
Masalah                 : kelelahan
Diagnosa potensial            : -
Tindakan segera    : -
Kebutuhan                        : management aktif  kala III
Planning   :
Jam 20.37 WIB 
Melaksanakan manajemen aktif kala III, meliputi :
-          Memastikan janin tunggal dengan cara mengejek fundus uteri
-          Melakukan suntikan oksitosin 10 UI secara Intra Muskuler segera memberi tahu ibu terlebih dahulu.

Jam 14.23 WIB
Melakukan peregangan tali pusat terkendali dan mengeluarkan plasenta dengan hati-hati secara dorsalkranial.
·         Plasenta lahir spontan jam
Jam 14.24 WIB
Melakukan masase fundus uteri selama 15 detik. Dan menganjurkan keluarga untuk memberikan minuman kepada ibu serta menjelaskan pada ibu bahwa mules yang di alami adalah normal.
·         Kontraksi uterus baik dan ibu sudah minum setengah gelas air putih.
Jam 14.25 WIB
Memeriksa kelengkapan plasenta
·         Plasenta lengkap dengan diameter 15 cm, tebal 2 cm, tali pusat lebih kurang dari 50 Cm




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ibu pada  kala III secara fisik mengalami suatu keadaan yang lelah setelah proses persalinan, terlebih lagi pada primipara dimana kala I persalinannya cukup memakan waktu yang lama. Ibu membutuhkan rasa nyaman dan tenang untuk istirahat. Selain itu, nutrisi dan cairan juga sangat penting untuk mengembalikan energi dan kondisi ibu setelah proses persalinan.
B.     Saran
Dari makalah yang telah dibuat oleh penulis maka penulis menyarankan kepada pembaca terutama tenaga kesehatan bidan agar mengetahui apa saja kebutuhan iu pada masa kala III dan pendokumentasian kala III.
















DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,Asri dan sujiantini. 2010. Asuhan kebidanan persalinan. Yogyakarta: Nuha medika.
Rukiyah, Ai yeyeh.dkk. 2009. Asuhan kebidanan 2 (persalinan). Jakarta : CV Trans Info Media.
Asrinah,dkk. 2010. Asuhan kebidanan masa bersalin. Yogyakarta. Graha ilmu.
Sumarah,dkk. 2010. Perawatan ibu bersalin. Yogyakarta. Fitramaya.
Sulistyawati,Ari dan Esti nugraheny. 2012. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Jakarta: salemba medika.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar